PENDAHULUAN
Kegiatan
pemberantasan hama dan penyakit tanaman coklat harus dilakukan secara
menyeluruh sejak mulai dari persemaian, pembibitan, tanaman muda sampai pada
tanaman yang sudah menghasilkan.
Hama adalah
perusak/pengganggu tanaman, yang termasuk jenis serangga tungau, mamalia.
Nematode dan sejenisnya.
Penyakit
adalah kerusakan gangguan yang terus-menerus pada tanaman yang disebabkan oleh
pathogen seperti cendawan, virus dan jasad renik.
Hama dan
penyakit tanaman coklat (kakao) dibedakan antara pemberantasan dan
pengendalian.
A.
Penggerek Buah Kakao (Conopomorpha cramarela snell)
Biologi
:
a. Serangga dewasa berwarna coklat dengan warna putih
berpola zig-zag sepanjang sayap depan.
b. Telur berwarna jingga berbentuk pipih, telur
diletakkan pada alur buah.
c. Larva (ulat) menetas dari telur setelah 6 – 9 hari
langsung memakan kulit buah, daging buah maupun saluran biji.
d. Ngengat, aktif pada malam hari sejak matahari terbenam
sampai pukul 20.30.
Gejala
:
1.
Buah Kakao yang diserang berukuran 8 cm. Buah bergejala
rusak yaitu belang kuning, jika digoyang tidak berbunyi.
2. Jika dibelah tampak biji
kakao saling melekat dan berwarna kehitaman. Biji tidak berkembang ukuran kecil.
Pengendalian :
1. Karantina yaitu tidak mendatangkan buah kakao untuk
benih dari lokasi sumber Penggerek Buah Kakao (PBK).
2. Pemangkasan bentuk untuk membatasi tinggi tajuk dengan
maksimum tinggi 4 m, untuk memudahkan rampasan buah 1 tahun 1× dengan menanam
semua buah yang tersisa di pertanaman.
3. Pola sanitasi dengan panen 1 minggu 1× kulit
buah dan sisa-sisa panen dibenam ditempat pengumpulan hasil.
B.
Kepik
Penghisap Buah Kakao (Hellopeltis sp)
Biologi
:
a. Hellopeltis sp
dewasa berbentuk mirip walang sangit, panjang tubuh 1 cm, bagian tengah
tubuhnya berwarna merah tua terdapat embelan tegak lurus berbentuk jarum.
b.
Masa perkembangannya 17 – 20 hari serangga dewasa dapat
berumur maksimal 46 hari.
Gejala :
1. Terdapat bercak-bercak kecil pada ujung buah.
2. Buah kakao yang terserang tampak bercak-bercak cekung
dan berwarna coklat kehitaman.
3. Serangan pada buah muda menyebabkan buah kering dan
mati dan tetap tumbuh namun mengalami perubahan bentuk.
Pengendalian :
1.
Cara efektif menggunakan insektisida pada areal yang
terbatas didasarkan pada sistem peringatan dini apabila tingkat serangan Hellopeltis
mencapai 15 %.
2.
Jika tingkat serangan lebih besar dari 16 %, penyemprotan
dilakukan secara menyeluruh dengan Fention Finitration.
3.
Perlu diperhatikan pada pengendalian secara biologis
tidak dapat digabung dengan cara kimia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar