1.
Perkolaman
Budidaya
pembesaran lele dumbo dapat dilakukan dengan menggunakan kolam permanen atau
kolam tanah. Pemilihan jenis kolam dalam budidaya ini sangat menentukan
perlakuan. Kolam permanent (semen) mengakibatkan air tidak menyusut karena meresap
ke dalam tanah, pengurangan air terjadi hanya karena penguapan, sehingga
penambahan air jarang dilakukan. Budidaya dengan kolam tanah penambahan air
sering dilakukan karena banyak air yang meresap dalam tanah.
Perlakuan
pada kolam permanent, yaitu dengan melakukan penggantian iar sebanyak 30-50%
setuiap 10-15 hari tergantung kepadatan ikan. Semakin lama penggantian semakin banyak. Hal ini
dilakukan karena kotoran ikan pada kolam permanent tidak meresap ke dalam tanah
dan kotoran ikan banyak. Kotoran ini sebagian besar amonia yang
membahayakan jika dalam kandungan tinggi.
2.
Air
dan Pengairan
Sifat
lele dumbo adalah selalu naik ke permukaan air untuk mengambil O2
langsung dari udara, sehingga pada waktu benih kedalaman air cukup 60 cm dan
terus bertambah sesuai umur dan ukuran ikan.
Kandungan O2 harus tinggi karena untuk
pernafasan dan kandungan CO2 (hasil respirasi) dan Amonia (hasil
eksresi) rendah karena dapat meracuni ikan. Air yang keruh (kandungan lumpur
halus) juga dapat menmgakibatkan terganggunya pernafasan ikan. Fluktuasi suhu air diusahakan berkisar antara 5oC
antara suhu rendah dan tinggi. Penanganan air juga dapat dilakukan
dengan memberikan aliran air walau debitnya kecil.
3.
Benih
Ikan
Usahakan
memilih benih yang tidak luka untuk tidak diangkut dari jarak jauh, gerakan
benih lincah dan gesit. Pembudidaya sebaiknya tahu asal benih yang ditebar.
Penebaram benih sebaiknya pada saat suhu tidak terlalu tinggi pada pagi hari
atau sore hari dan dilakukan aklimatisasi terlebih dahulu. Padat tebar benih
pada usaha pembesaran bervariasi antara 100-400 ekor per m2.
Penebaran yang padat harus diikuti dengan perawatan budidaya dan pemberian
pakan yang baik.
4.
.
Pakan dan Pemberian Pakan
Pakan
merupakan factor produkasi yang prosentasenya paling banyak pada biaya untuk
budidaya lele dumbo, dapat mencapai 70% dari total biaya produksi. Jenis pakan
yang diberikan untuk budidaya lele dumbo berupa pakan buatan pabrik, dengan
kadar protein di atas 20%. Setiap jenis pakan memiliki kadar protein dan bau
yang berbeda. Pada budidaya lele dumbo disarankan untuk memberikan pakan dengan
jenis sama selama satu musim produksi. Perubahan jenis pakan sering mengakibatkan ikan tak mau mengkonsumsi jenis
pakan yang baru (perlu proses penyesuaian). Pemberian pakan untuk budidaya lele
dumbo dapat diberikan 3-4 kali; pagi, siang, sore dan malam, jumlah
pemberiannya berbeda antara waktu tersebut sesuai dengan kesukaan ikan.
Food Conversi Ratio (FCR) tidak boleh lebih dari satu,
artinya untuk menghasilkan daging satu kilo dibutuhkan pakan satu kg. Untuk
mencapai hal tersebut, maka perlu cara pemberian pakan yang tepat dengan cara
ditebar merata sehingga semua ikan mempunyai kesempatan yang sama. Pemberian
pakan berhenti setelah ikan tidak mau makan. Jangan sampai pakan sisa banyak karena
akan meracuni ikan.
5.
Pemanenan
Panen
ikan dilakukan setelah ukuran ikan sesuai dengan ukuiran yang diminta pasar,
sehingga tidak tergantung waktu, waktu budidaya hanya patokan saja. Jika jumlah
ikan banyak sebaiknya pemanenan dilakukan dengan jarring (tidak dikeringkan
total) tergantung jenis kolam. Jika kolam tanah baik dilakukan pemanenan
bertahap dengan jarring, tetapi jika kolam permanent dapat dilakukan dengan
mengurangi air kolam, dengan membuang air dasar kolam.
6.
Perawatan
Perawatan
budidaya dilakukan dengan penggantian air 30-50%, pemberian pakan dengan
vitamin C, penggaraman kolam untuk membunuh jamur dan bakteri, juga dapat
menggunakan Kalium permanganat
artikelnya cukup menarik, salam kenal dari penyuluh perikanan pusat.
BalasHapuswww.rajabatikikan.com