Selamat Datang

Selamat Datang di Situs BP4K Kabupaten Karanganyar

Selasa, 16 Oktober 2012

MENDULANG RUPIAH DIANTARA LELE DUMBO



1.    Perkolaman
Budidaya pembesaran lele dumbo dapat dilakukan dengan menggunakan kolam permanen atau kolam tanah. Pemilihan jenis kolam dalam budidaya ini sangat menentukan perlakuan. Kolam permanent (semen) mengakibatkan air tidak menyusut karena meresap ke dalam tanah, pengurangan air terjadi hanya karena penguapan, sehingga penambahan air jarang dilakukan. Budidaya dengan kolam tanah penambahan air sering dilakukan karena banyak air yang meresap dalam tanah.
Perlakuan pada kolam permanent, yaitu dengan melakukan penggantian iar sebanyak 30-50% setuiap 10-15 hari tergantung kepadatan ikan. Semakin lama penggantian semakin banyak. Hal ini dilakukan karena kotoran ikan pada kolam permanent tidak meresap ke dalam tanah dan kotoran ikan banyak. Kotoran ini sebagian besar amonia yang membahayakan jika dalam kandungan tinggi.
2.    Air dan Pengairan
Sifat lele dumbo adalah selalu naik ke permukaan air untuk mengambil O2 langsung dari udara, sehingga pada waktu benih kedalaman air cukup 60 cm dan terus bertambah sesuai umur dan ukuran ikan.
Kandungan  O2 harus tinggi karena untuk pernafasan dan kandungan CO2 (hasil respirasi) dan Amonia (hasil eksresi) rendah karena dapat meracuni ikan. Air yang keruh (kandungan lumpur halus) juga dapat menmgakibatkan terganggunya pernafasan ikan. Fluktuasi suhu air diusahakan berkisar antara 5oC antara suhu rendah dan tinggi. Penanganan air juga dapat dilakukan dengan memberikan aliran air walau debitnya kecil.

3.    Benih Ikan
Usahakan memilih benih yang tidak luka untuk tidak diangkut dari jarak jauh, gerakan benih lincah dan gesit. Pembudidaya sebaiknya tahu asal benih yang ditebar. Penebaram benih sebaiknya pada saat suhu tidak terlalu tinggi pada pagi hari atau sore hari dan dilakukan aklimatisasi terlebih dahulu. Padat tebar benih pada usaha pembesaran bervariasi antara 100-400 ekor per m2. Penebaran yang padat harus diikuti dengan perawatan budidaya dan pemberian pakan yang baik.
4.    . Pakan dan Pemberian Pakan
Pakan merupakan factor produkasi yang prosentasenya paling banyak pada biaya untuk budidaya lele dumbo, dapat mencapai 70% dari total biaya produksi. Jenis pakan yang diberikan untuk budidaya lele dumbo berupa pakan buatan pabrik, dengan kadar protein di atas 20%. Setiap jenis pakan memiliki kadar protein dan bau yang berbeda. Pada budidaya lele dumbo disarankan untuk memberikan pakan dengan jenis sama selama satu musim produksi. Perubahan jenis pakan sering mengakibatkan ikan tak mau mengkonsumsi jenis pakan yang baru (perlu proses penyesuaian). Pemberian pakan untuk budidaya lele dumbo dapat diberikan 3-4 kali; pagi, siang, sore dan malam, jumlah pemberiannya berbeda antara waktu tersebut sesuai dengan kesukaan ikan.
Food Conversi Ratio (FCR) tidak boleh lebih dari satu, artinya untuk menghasilkan daging satu kilo dibutuhkan pakan satu kg. Untuk mencapai hal tersebut, maka perlu cara pemberian pakan yang tepat dengan cara ditebar merata sehingga semua ikan mempunyai kesempatan yang sama. Pemberian pakan berhenti setelah ikan tidak mau makan. Jangan sampai pakan sisa banyak karena akan meracuni ikan.
5.    Pemanenan
Panen ikan dilakukan setelah ukuran ikan sesuai dengan ukuiran yang diminta pasar, sehingga tidak tergantung waktu, waktu budidaya hanya patokan saja. Jika jumlah ikan banyak sebaiknya pemanenan dilakukan dengan jarring (tidak dikeringkan total) tergantung jenis kolam. Jika kolam tanah baik dilakukan pemanenan bertahap dengan jarring, tetapi jika kolam permanent dapat dilakukan dengan mengurangi air kolam, dengan membuang air dasar kolam.
6.    Perawatan
Perawatan budidaya dilakukan dengan penggantian air 30-50%, pemberian pakan dengan vitamin C, penggaraman kolam untuk membunuh jamur dan bakteri, juga dapat menggunakan Kalium permanganat

1 komentar:

  1. artikelnya cukup menarik, salam kenal dari penyuluh perikanan pusat.

    www.rajabatikikan.com

    BalasHapus