1.
PENDAHULUAN
Ternak
kambing sudah lama diusahakan oleh petani atau masyarakat sebagai usaha
sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi (baik
daging, susu, kotoran maupun kulitnya) relatif mudah. Meskipun secara
tradisional telah memberikan hasil yang lumayan, jika pemeliharaannya
ditingkatkan (menjadi semi intensif atau intensif), pertambahan berat badannya
dapat mencapai 50 - 150 gram per hari. Ada tiga hal pokok yang harus
diperhatikan dalam usaha ternak kambing, yaitu: bibit, makanan, dan tata
laksana.
2.
BIBIT
Pemilihan bibit harus disesuaikan dengan tujuan dari usaha, apakah untuk pedaging, atau perah (misalnya: kambing kacang untuk produksi daging, kambing etawah untuk produksi susu, dll). Secara umum ciri bibit yang baik adalah yang berbadan sehat, tidak cacat, bulu bersih dan mengkilat, daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan.
Pemilihan bibit harus disesuaikan dengan tujuan dari usaha, apakah untuk pedaging, atau perah (misalnya: kambing kacang untuk produksi daging, kambing etawah untuk produksi susu, dll). Secara umum ciri bibit yang baik adalah yang berbadan sehat, tidak cacat, bulu bersih dan mengkilat, daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan.
Ciri untuk calon induk:
1.
Tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan
pinggang lurus, tubuh besar, tapi tidak terlalu gemuk.
2.
Jinak dan sorot matanya ramah.
3.
Kaki lurus dan tumit tinggi.
4.
Gigi lengkap, mampu merumput dengan baik (efisien),
rahang atas dan bawah rata.
5.
Dari keturunan kembar atau dilahirkan tunggal tapi
dari induk yang muda.
6.
Ambing simetris, tidak menggantung dan berputing 2
buah.
Ciri untuk calon pejantan :
·
Tubuh besar dan panjang dengan bagian belakang lebih
besar dan lebih tinggi, dada lebar, tidak terlalu gemuk, gagah, aktif dan
memiliki libido (nafsu kawin) tinggi.
·
Kaki lurus dan kuat
·
Dari keturunan kembar
·
Umur antara 1,5 sampai 3 tahun
3.
PAKAN
Jenis dan cara pemberiannya disesuaikan dengan umur dan kondisi ternak. Pakan yang diberikan harus cukup protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, mudah dicerna, tidak beracun dan disukai ternak, murah dan mudah diperoleh. Pada dasarnya ada dua macam makanan, yaitu hijauan (berbagai jenis rumput) dan makan tambahan (berasal dari kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, vitamin dan mineral).
Cara pemberiannya :
Jenis dan cara pemberiannya disesuaikan dengan umur dan kondisi ternak. Pakan yang diberikan harus cukup protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, mudah dicerna, tidak beracun dan disukai ternak, murah dan mudah diperoleh. Pada dasarnya ada dua macam makanan, yaitu hijauan (berbagai jenis rumput) dan makan tambahan (berasal dari kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, vitamin dan mineral).
Cara pemberiannya :
o
Diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore), berat rumput
10% dari berat badan kambing, berikan juga air minum 1,5 - 2,5 liter per ekor
per hari, dan garam berjodium secukupnya.
o
Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing perah
dan pejantan yang sering dikawinkan perlu ditambahkan makanan penguat dalam
bentuk bubur sebanyak 0,5 - 1 kg/ekor/hari.
4.
TATA LAKSANA
Ø Kandang
Harus segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari,
bersih, dan minimal berjarak 5 meter dari rumah).
Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
Kandang beranak : 120 cm x 120 cm /ekor
Kandang induk : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang anak : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang pejantan : 110 cm x 125 cm /ekor
Kandang dara/dewasa : 100 cm x 125 cm /ekor
Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
Kandang beranak : 120 cm x 120 cm /ekor
Kandang induk : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang anak : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang pejantan : 110 cm x 125 cm /ekor
Kandang dara/dewasa : 100 cm x 125 cm /ekor
Ø Pengelolaan
reproduksi
Diusahakan agar kambing bisa beranak minimal 3 kali dalam dua tahun.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
Diusahakan agar kambing bisa beranak minimal 3 kali dalam dua tahun.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
a.
Kambing mencapai dewasa kelamin pada umur 6 s/d 10
bulan, dan sebaiknya dikawinkan pada umur 10-12 bulan atau saat bobot badan
mencapai 55 - 60 kg.
mencapai 55 - 60 kg.
b.
Lama birahi 24 - 45 jam, siklus birahi berselang
selama 17 - 21 hari.
c.
Tanda-tanda birahi : gelisah, nafsu makan dan minum
menurun, ekor sering dikibaskan, sering kencing, kemaluan bengkak dan mau/diam
bila
dinaiki.
dinaiki.
d.
Ratio jantan dan betina = 1 : 10
Saat yang tepat untuk mengawinkan kambing adalah :
a.
Masa bunting 144 - 156 hari (…. 5 bulan).
b.
Masa melahirkan, penyapihan dan istirahat ± 2 bulan.
Ø Pengendalian
Penyakit
Hendaknya ditekankan pada pencegahan penyakit melalui
sanitasi kandang yang baik, makanan yang cukup gizi dan vaksinasi.
Penyakit yang sering menyerang kambing adalah:
cacingan, kudis (scabies), kembung perut (bloat), paru-paru (pneumonia), orf,
dan koksidiosis.
Ø Pasca Panen
§ Hendaknya
diusahakan untuk selalu meningkatkan nilai tambah dari produksi ternak, baik
daging, susu, kulit, tanduk, maupun kotorannya. Bila kambing hendak dijual pada
saat berat badan tidak bertambah lagi (umur sekitar 1 - 1,5 tahun), dan
diusahakan agar permintaan akan kambing cukup tinggi.
§ Harga
diperkirakan berdasarkan : berat hidup x (45 sampai 50%) karkas x harga daging
eceran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar