PENDAHULUAN.
Budidaya
burung parkit tidaklah terlalu susah.
Asalkan mengetahui tahapan-tahapan berikut maka tingkat keberhasilannya semakin
tinggi. Umumnya karena cara pembudidayaan selakukan secara apa adanya sehingga
hasilnya kurang memuaskan.
Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan budidaya adalah sebagai berikut:
Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan budidaya adalah sebagai berikut:
Perencanaan
kualitas atau kuantitas hasil produksi burung parkit. Bila yang ditarget adalah
kualitas maka perjodohan perlu seleksi khusus dari peternak burung parkit.
Karena untuk mendapatkan pasangan burung parkit yang sudah serasi ini
gampang-gampang susah. Biasanya mereka pilih-pilih pasangan. Nah kalau kita
yang memilihkan disinilah dituntut kesabaran. Kadang yang kita pasangkan tidak
mau akur. Bila yang ditarget adalah kuantitas maka itu bisa diabaikan dengan
cara membiarkan parkit memilih pasangannya sendiri di kandang perjodohan masal.
Perhatikan umur parkit
yang akan diternakan. Umur parkit yang sudah matang kelamin sekitar 90 hari.
Jadi pemilihan umur parkit usia produktif
sangat menentukan juga bagi keberhasilan budidaya burung parkit ini.
Seleksi sexing (penentuan jenis kelamin parkit). Pernah ada
seorang yang menjodohkan parkit yang disangka satu pasangan (jantan dan betina)
karena beli di pasar burung dan pesan ke pedagang burung parkit "beli satu
pasang". Tetapi ternyata hingga sekian lama tidak menunjukan pasangan
parkit tersebut berjodoh, apalagi bertelur atau berkembang biak. Usut punya
usut ternyata pasangan parkit yang dibelinya sama-sama jantan. Sepintas burung
parkit dari postur antara jantan dan betina hampir sama. Tetapi yang bisa
membedakan jelas bila parkit sudah dewasa adalah warna kebiruan pada tonjolan
hidung burung parkit jantan. sedang betina cenderung berwarna semu putih.
1.
Ukuran kandang harus disesuaikan
dengan populasi pasangan parkit bila di lakukan secara penangkaran masal.
Kelebihan sistim ini adalah biaya kandang jauh lebih murah dan praktis.
Sedangkan kelemahannya adalah apabila salah satu
burung sakit maka akan mudah menular kepada
parkit yang lain. Sehingga terjadi kematian masal.
Kotak
bertelur untuk parkit umumnya terbuat dari kayu randu disamping murah dan
ringan. Ukuran L15 x P15 x T25 cm.
Pintu keluar masuk
parkit dibuat lubang diameter 5 cm dan dari samping atau belakang diberi pintu
pemeriksaan (tergantung kebutuhan).....soal gambar/skema sabar yaa...
2.
Pemilihan jenis pakan juga harus
diperhatikan. Usahakan beli pakan yang benar-benar 'berisi'. Ada
kalanya di penjual pakan menjual stok dagangan yang terlalu lama sehingga
banyak isi bijian tersebut kosong/kopong. Jadi pilih biji-bijian yang berbobot
agar bisa memberi nutrisi yang cukup untuk burung parkit. Extra fooding berupa
kecamba ,jagung muda ataupun sayuran juga bisa diberikan.
Grid/Asinan atau batuan meniral
juga perlu disediakan untuk membantu pencernaan
burung parkit. Asinan bisa di dapat dari tumbukan batu bata merah, genteng
ataupun kulit sotong.
Kesehatan
burung parkit juga akan berpengaruh pada perkembangbiakanJangan lupa kebersihan
kadang / sangkar tidak kalah penting.
Yang jelas budidaya
parkit bukan sekedar hobby atau hiburan, tapi juga bisa menambah penghasilan.
Konon mantan presiden Soeharto juga pernah budidaya jenis burung ini untuk
menambah penghasilan keluarganya.
SOLUSI MENEKAN BIAYA
PRODUKSI.
1. Mencari bibit dari penangkar berasal indukan galur
murni , ( mata jernih basah tidak berair , bulu bersih mengkilat , paruh tidak
bersisik , tulang supit melebar dan kokoh , tulang lengan sayap agak merentang
)
2. Pembuatan kandang dari kayu sengon laut (tekstur
ringan , mudah didapat , tahan lama , murah ) .
Sanitasi kandang dengan membersihkannya dari kotoran
dan menyemprot dengan cairan deterjen atau disinfektan
3. Menyusun pakan sendiri dari bahan terpilih , segar
tidak tengik , harum alami , bersih . Untuk membuat pakan perlu diperhatikan
kebutuhan Protein sesuai tingkatan umur parkit , ( starter , layer )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar